Batang - Pasca banjir bandang yang melanda tiga desa di Kecamatan Gringsing yakni Desa Yosorejo, Desa Krengseng dan Desa Sidorejo, Pemkab Batang minta segara Pemrpov normalisasi sungai.
Banjir yang terjadi semenjak Senin (13/1/2020) malam itu akibatkan kerugian fisik. Kerusakan ada di 60 rumah warga yang terdampak banjir masing- masing 30 Rumah di Desa Yosorejo dan Krengseng.
Untuk antisipasi dan meminimalisir terulangnya kembali banjir, yang menurut perkiraan bulan Februari akan terjadi hujan lebat kembali, Pemkab Batang segara melakukan pengerukan dan pelebaran sungai.
"Perlu langkah cepat dan darurat sebelum Februari, Pemerintah Provinsi akan membantu pengerukan titik-titik yang menjadi pusat-pusat sedimentasi, mungkin satu Minggu bisa selesai,"kata Bupati Batang Wihaji saat meninjau lokasi sedimentasi sungai di Kecamatan Gringsing, Rabu (15/1).
Sebelumnya, aliran sungai di tiga lokasi tersebut terjadi sedimentasi parah. Tepatnya disungai Jenes dan Krengseng yang melewati tiga desa Tidak ada penanganan sedimentasi semenjak 40 tahun lalu. Aliran sungai yang awalnya sekitar 20 meter kini tersisa 3 sampai 4 meter.
"Sudah menjadi langganan banjir setiap musim penghujan tiba. Selama ini sungai di sini memang tidak tersentuh, sehingga ada yang ditanam sengon, kacang, dan sayur," ujarnya.
Banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. "Yang paling terlihat di lahan pertanian ada kurang lebih 100 hektar lahan pertanian di 7 desa yang terkena dampak banjir," kata Wihaji.
Imbuhnya, untuk penanganan jangka panjang akan dilakukan normalisasi sungai. Normalisasi tersebut akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
"Seandainya kami melakukan normalisasi harus bekerjasama dengan tokoh masyarakat, lurah, kemudian dari Kepolisian. Biar nanti tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Yang jelas kami komunikaskan semuanya," tandasnya
Nampak Porsenel Polsek Gringsing Polres Batang dan Koramil mengamankan kegiatan tersebut