Jumat, 16 Agustus 2019

Doa Bersama Dalam Rangka Memperingati HUT RI 74 Di Mapolres Batang

Doa Bersama Dalam Rangka Memperingati HUT RI 74 Di Mapolres Batang
Batang - Polres Batang menggelar acara doa bersama dengan lintas agama dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 di depan lobi Mapolres Batang, Kamis (15/8/2019) malam.

Kapolres Batang AKBP Edi S Sinulingga dalam sambutannya mengatakan, beberapa hari lagi rakyat Indonesia akan merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan, dan salah satu wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-NYA, sehingga rakyat Indonesia bisa menjadi bangsa yang merdeka.

“Kita bisa merdeka seperti sekarang ini, karena perjuangan para pahlawan, oleh karena itu jagalah bangsa ini dengan baik,” tegasnya.

Kapolres mengutarakan, belakangan ini banyak paham yang ingin merongrong kewibawaan bangsa, yang ingin mengganti ideologi dan dasar negara. Maka kita harus memupuk semangat kemerdekaan agar tidak mudah goyah. Seluruh personel Polres Batang harus menjadi Bhayangkara yang terus menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah terpengaruh oleh aliran radikalisme.

“Semoga do’a lintas agama ini sebagai pemersatu, karena kita sepakat bangsa ini terdiri dari banyak suku, agama, kepercayaan yang menjadi satu di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” harapnya.

Kapolres menambahkan, sebagai bangsa dengan mayoritas umat muslim, diharapkan dapat menjaga toleransi dengan umat agama lain yang hidup di bumi Indonesia.

Sementara itu, tokoh agama, KH. Gus Muwafiq saat menyampaikan tausiah dengan tema “Perbedaan dan Toleransi Dalam Masyarakat", mengemukakan, Islam adalah agama yang cinta akan kedamaian. Tentu keberadaannya membawa kesejukan dan keberkahan bagi seluruh umat.

“Mari kita belajar dari falsafah seekor burung elang. Supaya dapat hidup dengan usia yang panjang, elang harus mengambil keputusan yang berat. Dia harus mencabuti paruh dan cakarnya secara paksa,” paparnya.

Namun, lanjutnya, meski menyakitkan cakar dan paruh baru akan tumbuh kembali dan menjadi semakin kuat, untuk dapat hidup lebih lama hingga 40 tahun.

“Persis seperti elang itu, kita pun bisa meraih sukses, tetapi harus melewati proses yang panjang. Sadar atau tidak, rasa sakit dan pengorbanan itu, akan mendidik kita menjadi polisi yang baik dan bertanggungjawab,” pungkas KH. Gus Muwafiq.